Monday, June 22, 2020

MANFAAT TANAMAN MINDI (Melia azedarach L)


Ayyub Arrahman dan M.Sudjak Saenong
Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros


PENDAHULUAN
Tanaman ini berasal dari daerah himalaya (india) dan sekarang tersebar di seluruh daerah tropis dan  subtropis.  Tanaman  Mindi  dapat  tumbuh  setinggi  9 – 15  m.  Kayu  mindi  sering digunakan sebagai bahan bangunan. Mindi juga sering digunakan sebagai tanaman pelindung di perkebunan kopi dan teh. Buah yang masak akan tetap  tinggal di pohon selama beberapa bulan. Kandungan minyak  di  dalam  bijinya  sampai  40%.  Kandungan  minyak  ini  mengandung  bahan  aktif  alkaloid yang  larut  di  dalam  air.  Minyak  mindi  mengandung carotinoid  dan  meliatin.  Kandungan  bahan aktif  mindi  mirip  seperti  mimba,  yaitu: azadirachtin,  triol,  dan  salanin.  Tanaman  mindi  banyak dimanfaatkan untuk pestisida naba.



Manfaat Tanaman Mindi (Melia Azedarach L)
Penyebaran dan Tempat Tumbuh
Pohon mindi memiliki persebaran alami di India dan Burma, banyak ditanam di daerah tropis dan
sub tropis, di Indoanesia banyak ditanam di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Irian Jaya.
Tanaman mindi tumbuh pada daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, ketinggian 0 – 1200 m
di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata per tahun 600  –  2000 mm, dapat tumbuh
pada berbagai tipe tanah. Tumbuh subur pada tanah berdrainase baik, tanah yag dalam, tanah liat
berpasir, toleran terhadap tanah dangkal, tanah asin dan basa.
Habitus.

Tinggi  pohon  mencapai  45  m,  tinggi  bebas  cabang  8  –  20  m,  diameter  sampai  60  cm.  Tajuk
menyerupai payung, percabangan melebar, kadang menggugurkan daun. Batang silindris, tegak,
tidak berbanir; kulit batang (papagan) abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis dan bersisik.
Pada  pohon  yang masih  muda  memiliki  kulit  licin  dan  berlentisel;  kayu  gubal  putih  pucat;  kayu
teras coklat kemerahan. Daun majemuk ganda menyirnjil, anak daun bundar telur atau lonjong,
pinggir  helai  daun  bergirigi.  Bunga  majemuk  malai,  pada  ketiak  daun,  panjang  malai  10-22  cm, warna  kunguan,  berkelamin  dua  (biseksual)  atau  bunga  jantan  dan  bungan  betina  pada  pohon yang sama. Buah bulat atau jorong, tidak membuka, ukuran 2-4 cm x 1-2 cm, kulit luar tipis, licin, berkulit kering keriput  kulit dalam keras, buah muda hijau, buah masak kuning, dalam satu buah umumnya terdapat 4-5 biji. Biji kecil 3,5 x 1,6 mm, lonjong, licin, warna coklat, biji kering warna hitam.

Sifat Kayu
Kayu  teras  berwarna  merah  coklat  muda  semu-semu  ungu,  gubal  berwarna  putih kemerahmerahan  dan  mempunyai  batas  yang  jelas  dengan  kayu  teras.  Serat  lurus  atau  agak  berpadu, berat jenis rata-rata 0,53. Penyusutan dari keadaan basah sampai kering tanur 3,3% (radial) dan 4,1% (tangensial). Kayu mindi tergolong kelas kuat III-II, setara dengan mahoni, sungkai, meranti merah  dan  kelas  awet  IV-V.  Pengeringan  alami,  pada  papan  tebal  2,5  cm  dari  kadar  air  37% sampai  15%  memerlukan  waktu  47  hari,  dengan  kecenderungan  pecah  ujung  dan  melengkung. Pengeringan dalam dapur pengering dengan bagan pengeringan yang dianjurkan adalah suhu 60-80% dengan kelembaban nisbi 80-40%.

PENANGANAN BENIH
Ekstraksi dan Sortasi
Dilaakukan dengan cara ekstraksi basah (depulping). Buah yang telah masak diinjak-injak denan
kaki  atau  menggunakan  blender  (food  procesor)  untuk  menghilangkan  daging  buahnya.  Daging
buah yang masih menempel dibersihkan dengan cara digosok-gosok dengan tangan menggunakan
pasir. Benih yang telah dicuci dengan air menalir hingga dipastikan tidak ada lagi daing buah yang
menempel hal ini untuk menhindari adanya serangan jamur terhadap benih.

Penyimpanan
Benih Mindi memiliki sifat semirekalistran, dimana   benih hanya mampu disimpan pada kadar air
tinggi (15-20%). Penyimpanan benih dalam kondisi segar (kadar air ± 22%) di ruang AC  (suhu 18-20oC, RH 50-60%) atau suhu kamar (27-29oC, RH 70-80%) menggunakan wadah simpan kantong
plastik dalam kaleng hanya mampu mempertahankan viabilitas benih selama 3 bulan dengan cara
berkecambah masing-masing 33% dan 21%.

PERBANYAKAN VEGETATIF
Perbanyakan vegetatif dapat dilakukan dengan emmbuat stek batang, anakan yang muncul dari
akar  atau  mencangkok  tanaman.  Perbanayakan  stek  mindi  dapat  menggunakan  hormon  indole
butiric acid  (IBA) dengan dosis 50 ppm. Pengadaaan bibit stump dilakukan denan c ara bibit yang
ada  di  persemaian  dijarangi  terlebih  dahulu  menjadi  berjarak  15  cm  x  15  cm  kemudian  stump. Stump dibuat dengan cara memotong batan dan akar tnggang, masing-masing berukuran 20 cm, serta diameter leher akar stump sebaiknya antara 1-2,5 cm.

PEMBIBITAN
Perkecambahan
Perlakuan  pendahuluan beih mindi  adalah denan  cara pemotongan pad  baian yang berlawanan
dengan  radikel  (calon  akar)  untuk  membuka  menutup  benih  yang  memeprmudah  munculnya
kecambah  selama  perkecambahan.  Secara  praktis  teknik  perkecambahan  benih  mindi
dilapanagan  dapat  dilakukan  denan  cara  benih  daibasahi  air,  kemudian  benih  dibungkus plastik
selama 3-7 hari, baru ditabur dilapangan.

Penyapihan
Penyapihan  benih  mindi  terlebih  dahulu  dilakukan  setelah  semai  siap  benih.  Persemaian
dilakukan  setelah  mencapai  panjang  2-3  kali  panjang  benihnya,  atau  setelah  keluar  sepasang
daun.  Untuk  persemaian  dengan  cara  penaburan  langsun  pada  media  persemaian  dapat
dilakukan dengan cara biji langsung ditanam pada media dalam polybag di persemaian yang tidak
dinaungi dengan jarak tanam 15 cm X 2,5 cm. biji-biji ditutup tanah atau serasah tipis saja. Setelah
kecambah mencapai tinggi 2-4 cm dapat dipindahkan ke polybag ukuran 200-300 ml atau 10 x 16
cm, yang berisi tanah lapisan atas (top soil) atau media campuran tanah, pasir dan pupuk kandan
(7:2:1).  Bibit  dipelihara  di  persemaian  sampai  tingginya  mencapai  20 -30  cm.  Ukuran  bibit  siap tanam dicapai pada umur 4 bulan.

Pemeliharaan
Dilakukan  dengan  membersihkan  gulma  pada  media  tanam  dan  di  sekitar  persemaian.
Penyiraman dilakukan minimal sekali pada pagi atau sore hari.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Pohon mindi mudah diserang penggerek pusuk  Hypsipyla robusta  Moore dan batangnya kadangkadang diserang kumbang ambrosia  Xyleborus ferrugineus  yang mengakibatkan kualitas kayunya menurun.

Penendalian dapat dilakukan dengan tindakan silvikultur, antara lain menggunakan bibit tanaman
yang  tahan  terhadap  serangan  hama,  menanam  pohon  pada  lahan  yang  sesuai  dan  dilakukan
penyiangan,  pemupukan,  pemangkasan  cabang  dan  penjarangan  untuk  mengurangi  seranan
hama.  Dapat  pula  dengan  membuat  hutan  tanaman  campuran  dan  memoton  pusuk  yang
terserang. Cara lain untuk memberantasnya dengan menyuntikan insektisida Nuvacron 20 SCW,
Dimecron 50 SCW dan Gusardin 15 WSC setelah batang ditakik.
Hama Sasaran yang bisa dikendalikan dengan pestisida nabati Mindi
  Aphis Aphis citri
  Ulat grayak Spodoptera spp, Spodoptera eridania
  Ngengat umbi kentang Phtorimaea operculella
  Penggerek jagung asia Ostrinia furnacalis
  Apis kobis Brevicoryne brassica
  Kupu-kupu putih kobis Pieris brassicae
  Ulat jarak Spodoptera littoralis
  Hama daun jeruk Phyllocnistis citrella
  Kutu Psyllid jeruk Diaphorina citri
  Kutu sisik jeruk Panonychus citri
  Ngengat punggung berlian Plutella xylostella
  Kumbang Epilachna varivestis
  Belalang berpindah Locusta migratoria
  Wereng padi hijau Nephotettix virescens
  Penggerek batang padi Tryporyza incertulas
  Ulat kuncung tembakau Helicoverpa virescens
  Wereng punggung utih Sogatella furcifera
  Hama gudang Ephestia cautella, Rhizopertha domonica

PUSTAKA DAN BACAAN
Andra.biz,  2012.  http://ardra.biz/sain-teknologi/bio-teknologi/pestisida-nabati-untuk-hama-danpenyakit-tanaman.  Diakses  tgl  14  Desember  2012.Anonim,  2012.  Teknologi  perbenihan
mindi.  http://bp4kkabsukabumi.net/index.php/Kehutanan/Teknologi-PerbenihanMindi.html. Diakses tgl 14 Desember 2012.

Edi  shandra,  2012.  Tanaman  sebagai  pestisida  nabati.
http://eshaflora.com/index.php?option=com_content&task=view&id=112&Itemid=1.
Diakses tgl 14 Desember 2012.

Gigih  Bertani,  2012.  Pestisida  nabati  (Bagian  III).  http://pejuangpangan.blogspot.com/2011/10/pestisida-nabati-bagian-3.html. Diakses tgl 14 Desember 2012.

Isroi.com,  2012a. Tanaman  Pestisida  Nabati:  Mindi  (Melia  azedarah L.).Diakses  tgl 14  Desember
2012.

Isroi.com,  2012.b.  Pengendali  hama  terpadu.  http://isroi.com/tag/pestisida/.  Diakses  tgl  14  Desember
2012.

Isroi.com,  2012c.  Pestisida  nabati  :  ekstrak  mindi.  http://isroi.com/2010/08/13/pestisida-nabati-esktrakmindi/. Diakses tgl 14 Desember 2012.

Isroi.com,  2012d.  Belajar  Meramu  Pestisida  Nabati  untuk  Pertanian  Organik.
http://isroi.com/2010/08/05/belajar-meramu-pestisida-nabati-untuk-pertanian-organik/.
Diakses tgl 14 Desember 2012.

Kompassiana,  2012.  Belajar  meramu  pestisida  nabati  untuk  pertanian  organic.
http://green.kompasiana.com/penghijauan/2010/08/06/belajar-meramu-pestisida-nabati-untukpertanian-organik/. Diakses tgl 14 Desember 2012.

Prosea, 2012. Data detail Mindi.  http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=22. Diakses tgl14 Desember 2012.

Raja Benih, 2012. Mindi : (Melia azedarach L).  http://rajabenih.com/mindi-melia-azedarach. Diakses tgl 14
Desember 2012.

Sepertiga.com,  2012.  Bahan  dan  cara  membuat  pestisida  nabati  berkualitas.
http://www.sepertiga.com/2011/08/bahan-dan-cara-membuat-pestisida-nabati.html.  Diakses  tgl
14 Desember 2012.