Monday, January 27, 2020

 HAMA SITOPHILUS ZEAMAIS PADA BIJI JAGUNG

Ayyub Arrahman dan M.Sudjak Saenong
Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros

PENDAHULUAN
Menurut Hasan Basri dkk (2012) Sitophilus pertama kali dikenal pada tahun 1763 di Suriname dan diperkenalkan oleh Linnaeus dengan nama Curculio oryzae. Kemudian namanya diperbaharui menjadi Calandra oryzae dan terakhir diubah menjadi Sitophilus oryzae. Pada tahun 1885 ditemukan Sitophilus zeamais Motschulsky. Beberapa peneliti menyatakan bahwa kedua Sitophilus tersebut merupakan dua spesies yang berbeda, tetapi peneliti yang lainnya menyatakan bahwa keduanya merupakan variasi dari spesies yang sama. Karena kemiripan dan hidupnya yang bersama-sama, dahulu hanya disebut sebagai Sitophilus oryzae. Secara umum S. oryzae lebih kecil daripada S. zeamais.  Keduanya tidak dapat dibedakan baik dari morfologi luar dan ukuran tubuh maupun kesukaan makanannya dilakukan dengan pemeriksaan genitalia (alat kelamin) yaitu aedeagi pada jantan dan sklerit Y pada betina. Serangga jantan dan betina dapat dibedakan dari bentuk moncong atau rostrum. Dilihat dari permukaan dorsal, moncong jantan lebih besar, berbintik-bintik kasar dan kusam. Moncong serangga betina mulus, berbintik–bintik melebar dan licin. Jika moncong dilihat dari atas, pada jantan lebih pendek dan lebar, pada betina lebih panjang dan sempit. Dilihat dari samping moncong betina lebih panjang, kecil dan agak melengkung ke bawah.

Monday, January 20, 2020

Tingkat Kerusakan Ekonomi Hama Kepik Coklat Pada Kedelai


Muhammad Arifin1 dan Wedanimbi Tengkano2

1 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi 
dan Sumberdaya Genetik Pertanian, Bogor
2 Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang


ABSTRACT.  Economic Injury Level for The Bean Bug, Riptortus linearis (L.) on Soybean. Decision-making of pest control based on the economic injury level (ElL) was a judicious step to suppress a high risk of the expensive production cost and environmental disturbance. This experiment was conducted to determine the EIL value for the bean bug as a criterion for decision making of pest control using insecticides. The EIL value was determined by the break-even point principle of the pest control, i.e., a balance between the yield loss due to pest control action and cost of the pest control. The results indicated that soybean yield losses due to the bean bug at different bean bug stadia and plant growth stages could be expressed in a linier regression model: y = - 0.007 + 1.746 x (y= yield loss (%); x= bean bug population (bugs/10 hills). At a population range of 0 to 8 bean bugs/10 hills, the higher the population, the higher the yield loss. The EIL value for the bean bug at different bean bug stadia and plant growth stages were expressed in a multiple regression equation: y = 2.328 + 0.008 x1 - 0.717 x2 [y= the EIL value (bugs/10 hills); x1= cost of the
pest control (x Rp 1,000/ha); x2= soybean price (x Rp 1,000/kg). If the cost to control the pest at different plant growth stages was Rp 240,000/ha and the soybean price was Rp 3,000/kg, then the EIL value for the bean bug was 2.1 bugs/10 hills.
Keywords: Bean bug, soybean, economic injury level

Thursday, January 16, 2020

4th International Symposium on Insects (ISoI2020)


The Entomological Society of Malaysia (ENTOMA) is pleased to invite you to participate in the 4th International Symposium on Insects (ISoI2020) that will be held in Penang, Malaysia.  This symposium offers events for 2 days consisting of poster and paper presentation from 23rd -24th March 2020, and post trip on 25th March 2020.  In  line  with  the  theme  “Entomology Beyond 2020”, the conference provides a broad-based platform for delegated to interact,  highlighting  the  knowledge  and  achievement  in worldwide insect studies and unveiling the potential of these creepy crawlers which ultimately benefiting  the  mankind in  term of  economic  stability  via  sustainable  production  and  enhancement of livelihood. Additionally, the full article will be requested from selected papers which will be published in Serangga, a peer-reviewed journal, indexed in ISI Thomson Reuters-ESCI, Scopus, Zoological Record-Web of Science and CABI abstract.