Thursday, April 30, 2020


SERANGGA HAMA WERENG JAGUNG


Ayyub Arrahman dan M.Sudjak Saenong
Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros



PENDAHULUAN
 Dalam budidaya tanaman jagung, kendala yang dapat terjadi adalah adanya gangguan dari hama. Banyak jenis hama yang telah dilaporkan menyerang tanaman jagung (Sudarmo, 1990). Perkembangan hama pada tanaman jagung dapat dipengaruhi oleh banyak faktor lingkungan seperti iklim, pola tanam, varietas rentan, dan faktor biotis seperti parasit dan predator maupun mikroorganisme lainnya.

Wednesday, April 1, 2020

PEMANFAATAN DAUN SIRSAK SEBAGAI PESTISIDA NABATI

 

Ayyub dan M.Sudjak Saenong

Balai Penelitian Tanaman Serealia Maros

 

PENDAHULUAN  Tanaman sirsak (Annona muricata L) cukup potensial untuk digunakan seba-gai bahan pestisida hayati. Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin, bulatasin, squamosin, saponin, flavonoid, dan tanin (Plantus 2008) dalam Harsoyo Purnomo dan Afri Utami, 2012).  Senya-wa-senyawa tersebut bersifat toksik, yang dapat mematikan serangga hama tertentu. Namun, untuk menentukan batas aman bagi organisme akuatik bukan sasaran perlu dilakukan pengujian dengan bioassay, untuk menguji toksisitas bahan kimia toksik (alkaloid) yang terdapat di dalam daun sirsak, atau untuk mengukur timgkat bahaya kontaminan bahan  kimia yang terdapat di dalam ekstrak daun sirsak terha-dap organisme akuatik (Harsoyo Purnomo dan Afri Utami, 2012). Kandungan daun sirsak mengandung senyawa acetoginin, antara lain asimisin, bulatacin dan squamosin. Pada konsentrasi tinggi, senyawa acetogenin memiliki keistimewan sebagai anti feedent. Dalam hal ini, serangga hama tidak lagi bergairah untuk melahap bagian tanaman yang disukainya. Sedangkan pada konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan serangga hama menemui ajalnya (Septerina, 2002) dalam Rachmawati Nurjannah, 2012. Acetogenin adalah senyawa polyketides dengan struktur 30–32 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 5-methyl-2-furanone. Rantai furanone dalam gugus hydrofuranone pada C23 memiliki aktifitas sitotoksik, dan derivat acetogenin yang berfungsi sitotoksik adalah asimicin, bulatacin, dan squamocin (Shidiqi dkk.,2008) dalam Rachmawati Nurjannah, 2012).